Kumpulan Berita Terbaru, yang Aneh dan Lucu
Loading...

7 Fase Kejombloan


Segala sesuatu yang pake embel-embel putus itu gak enak. Putus sekolah, putus tali kolor, sampe putus cinta, semua gak enak. Kalo lagi putus cinta, semua orang pasti punya “coping mechanism” sendiri-sendiri. Ada yang pengen menyendiri aja. Ada yang pengen sama temen-temen aja. Ada yang bocor, curhat kemana-mana, gak peduli yang dengerin udah muak. Ada yang sedih-sedihan sendiri gitu. Ada yang pengen seneng-seneng. Ada juga yang langsung mancing ikan lagi di lautan.
Nah tapi kalo diperhatiin, biarpun caranya beda-beda, semua jomblo yang abis putus itu melewati fase yang sama. Ini nih hasil penelitan MBDC yang paling mutakhir.

1. Galau Baru Putus
Orang baru kandas percintaannya, kalo emang bener ya, serius gitu beneran sayang ama pacarnya, pasti galau. Biasanya HP nyala mulu dapet telpon/IM, sekarang sepi. Biasanya malem-malem sebelom tidur bisa telponan, sekarang manyun aja. Biasanya malem minggu bisa kencan, sekarang main burung doang di rumah sendirian. Biasanya ada orang yang rela berbagi kasih, suka duka dan cerita, sekarang gak ada.
Wajar lah galau, kamu harus menghadapi kalo kamu harus menjalani kehidupan di dunia yang dingin, kejam dan tidak adil ini sendiri, tidak ada yang menyayangi. Gejala fase ini antara lain, bocor curhat mulu, bawaannya sedih, ngeliat apapun bisa inget mantan, dan dalam beberapa kasus, banyak penderita yang mewek.

2. Pengalihan
Setelah capek bergalau-galau ria, dan meyakinkan diri sendiri kalo “Cukup segini aja gue sedih. Ini saatnya move on !” masuklah fase kedua, yaitu pengalihan. Sebenernya kamu belom siap untuk move on. Otak udah pengen, tapi hati berkata lain. Akhirnya kamu pun membohongi diri sendiri dengan mencari pengalihan.
Gejala-gejala yang umum pada fase ini, biasanya kamu bakal jadi murahan banget. Diajak kemana-kemana hayok yang penting hepi. Terus kamu mendapati diri kamu melakukan hal-hal yang biasanya enggan kamu lakukan, seperti kerja lembur di akhir pekan, atau ikut les yang aneh-aneh dan yang sebenernya kamu gak ngerti tujuannya apa. Dan juga kamu jadi sok petualang gitu, seneng nyobain hal-hal baru.

3. Mulai Kesepian
Sebagus dan sesibuk apapun pengalihan kamu, sejago-jagonya kamu meyakinkan diri kamu, hati gak bisa diboongin, mblo. Kamu pun sadar semua yang kamu lakukan di fase kedua ini, semata-mata karena kamu masih menyangkal fakta bahwa sebenernya kamu kesepian dan hanya ingin dicintai. Bahasa kerennya, “in denial.”
Lalu kamu pun mulai mencoba untuk membuka diri untuk mencinta lagi. Tapi sebenernya kamu belom siap untuk berhubungan serius lagi. Jadi kamu istilahnya, lagi nyari Rebound. Gejalanya sih cuma satu, mereka yang dalam fase ini sangat ulung memasukkan kata-kata “Cariin gue pacar dong” di setiap percakapan.

4. “Ini Pilihan Gue”
Kamu gagal mencari pacar rebound. Iyalah. Siapa coba yang mau sama kamu. Idupnya berantakan gitu. Terus belom move on pula. Ditambah  lagi kamu nyerocos mulu tentang mantan kamu sama gebetan rebound kamu. Perlahan, kamu mulai menerima fakta bahwa kamu memang sebatang kara, dan mulai terbiasa hidup dalam keadaan seperti itu.
Lalu, kamu pun membuat justifikasi atas keadaan kamu di dalam kepala kamu, dan juga kepada semua orang yang nanya kenapa kamu belom punya pacar lagi. “Ini pilihan gue. Emang gue belom mau pacaran aja, ada hal-hal yang mau gue fokusin dulu.” Begitu kata kamu. Apakah kamu bener-bener serius dengan kata-kata kamu? Apa cuma ngemeng doang? Cuma kamu yang tau. Inilah saat monumental dimana kamu memisahkan diri, apakah kamu ini seorang Jomblo atau Single.

5. Introspeksi Diri
Kamu pun udah berteman dengan fakta kalo kamu emang gak punya pacar. Lalu kamu mulai berpikir, kenapa? Kenapa kamu masih sendiri. Kenapa kamu belom laku. Apakah kamu belom move on. Apakah kamu ini kurang berkualitas. Atau ada alasan lain?
Mulai lah tahap introspeksi diri. Kamu bakal mengkritik dirimu habis-habisan, dan mencoba merubah hal-hal yang kamu anggap buruk. Toh kamu berubah bukan buat siapa-siapa, untuk diri kamu sendiri dan kehidupan yang lebih baik lagi. Kalo keadaan udah baik, dan sudah waktunya, pasti si dia akan datang. Kamu percaya dengan hal itu, dan sabar menanti, sambil perlahan memperbaiki diri.

6. Galau Kelamaan
Hari berganti menjadi minggu. Minggu berganti menjadi bulan. Bulan menjadi tahun. Orang datang dan pergi, tapi kamu masih tetap sendiri.
Apa yang salah nih. Kamu udah sedemikian rupa memperbaiki diri. Kamu udah sadar dengan kesalahan-kesalahan yang kamu perbuat di hubungan sebelumnya dan gimana supaya gak keulang lagi. Kehidupan kamu juga udah lebih baik. Kamu bukanlah lagi sampah masyarakat yang cuma menuh-menuhin dunia doang. Tapi kok, mana ini, kok gak ada yang berhasil digebet?
Kesabaran kamu sedikit demi sedikit makin menipis. Dan secara lambat namun pasti, kamu kembali jatuh ke liang gelap kegalauan yang dingin, sepi dan tidak ada secercah cahaya harapan.
Kamu udah gak inget dan gak ngitungin berapa lama kamu jomblo. Bodo amat. Mungkin emang kamu ditakdirkan untuk sendiri. Yaudahlah kalo gitu. Fine. Bodo amat.
*BRUK !* Kamu ditabrak sama orang dari belakang. Kamu kaget. Kamu menoleh kebelakang, orang itu sibuk minta maaf sama kamu, sambil beresin barangnya yang jatuh berantakan. Kamu bilang gak apa-apa, dan bantuin. Ketika kamu mungut HPnya yang ada di lantai, dia ternyata juga mau ngambil. Tangannya gak sengaja megang tangan kamu, dan kalian pun saling berpandangan. Dia tersipu malu, kamu tersenyum.
Tiba-tiba dateng orang, dan langsung ikutan beresin barang yang jatuh berantakan itu. Sebelom kamu sempet mikir, ini orang siapa, dia pun ngomong.
“Sayang, kamu ceroboh banget sih, sampe jatoh semua gini barangnya..”
Kampret. Pacarnya ternyata.

Ya gitu deh. Ada yang mau nambahin? Silakan lho.

0 Response to "7 Fase Kejombloan"

  • Berkomentarlah dengan sopan dan bijak sesuai dengan isi konten.
  • Komentar yang tidak diperlukan oleh pembaca lain [spam] akan segera dihapus.
  • Apabila artikel yang berjudul "7 Fase Kejombloan" ini bermanfaat, share ke jejaring sosial.
Konversi Kode