![]() |
| TIdur nyenyak membuat badan kembali segar dan bugar untuk kembali beraktivitas. (sumber: oKikos/Flickr) |
Sebuah penelitian terbaru menemukan bahwa orang yang mengonsumsi pil tidur ternyata 36 persen lebih berisiko mengalami kematian.
Fiona Macrae, peneliti dari Amerika mengatakan, dalam studi tersebut penelitian berfokus pada enzim otak yang disebut kinase kalsium, yang mengontrol tidur pada manusia.
Penelitian tentang enzim tersebut dilakukan pada tikus percobaan. Para peneliti kemudian memberikan pil tidur kepada binatang tersebut.
Hasilnya menunjukkan bahwa enzim di otak berhenti sehingga membuat tikus tidur lebih lama.
Subimal Datta, peneliti dari Boston University menjelaskan, bahwa tidur merupakan salah satu perubahan yang paling misterius, dimana diatur oleh keseimbangan antara proses biologis, lingkungan dan perilaku.
"Namun mekanisme yang terlibat dalam aturan tersebut belum dipahami dengan baik," imbuhnya
Dia menambahkan, terapi menggunakan pil tidur pada orang yang mengalami gangguan tidur hingga kini belum mencapai hasil maksimal.
Malah yang terjadi justru menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan. Salah satunya adalah risiko kematian yang tinggi.
Beranjak dari temuan itulah para peneliti menyarankan dokter untuk berhati-hati dalam memberikan dosis pil tidur pada pasiennya.
Sekadar diketahui, kurang tidur terkait dengan berbagai masalah kesehatan, dari penyakit jantung, penurunan daya ingat hingga diabetes.
Sumber : http://www.beritasatu.com/kesehatan/19393-pil-tidur-tingkatkan-risiko-kematian.html

0 Response to "Pil Tidur Tingkatkan Risiko Kematian"
- Berkomentarlah dengan sopan dan bijak sesuai dengan isi konten.
- Komentar yang tidak diperlukan oleh pembaca lain [spam] akan segera dihapus.
- Apabila artikel yang berjudul "Pil Tidur Tingkatkan Risiko Kematian" ini bermanfaat, share ke jejaring sosial.
Konversi Kode