Jakarta - Para peretas atau hacker telah membajiri Internet dengan
spam atau email sampah mengandung virus yang tujuannya menyerang 400 juta
pengguna Facebook dan berharap bisa mencuri nomor rekening bank serta berbagai informasi penting lain.

Email sampah itu akan memberitahu penerimanya bahwa kata sandi Facebook mereka telah diubah (reset) dan untuk mendapatkan kata sandi baru itu harus mengklik pesan atau link yang mereka kirim.

Jika link itu dibuka maka beberapa program akan terunduh, termasuk beberapa yang dapat mencuri kata sandi, demikian menurut McAfee Inc, Rabu (17/3), seperti dikutip Reuters.

Para peretas sebenarnya telah lama mengincar pengguna Facebook dengan mengirimi
mereka pesan melalui sistem internal jejaring sosial tersebut.

Sekarang mereka menggunakan cara baru menggunakan surat elektronik biasa di Internet untuk menyebarkan program jahat.

Juru bicara Facebook mengatakan, perusahaan mereka tidak akan berkomentar terhadap kasus itu.

Tetapi merujuk pada status yang dipasang pada laman mereka Rabu lalu, para pengguna Facebook diperingatkan agar hati-hati pada email palsu, menghapus email tersebut, dan memperingatkan teman-teman mereka.

McAfee memperkirakan bahwa para peretas telah mengirim puluhan juta spam di Eropa,
Amerika Serikat, dan Asia sejak serangan itu dimulai pada Selasa.

Dave Marcus, salah satu direktur McAfee bidang komunikasi dan riset mengatakan bahwa para peretas bisa berhasil menginfeksi jutaan komputer.

"Dengan Facebook sebagai tunggangan, Anda punya 400 sasaran potensial yang akan
mengklik pesan tersebut. Misal saja Anda mendapat 10 persen, itu artinya 40 juta,"
ia menjelaskan.

"Facebook password reset confirmation customer support," demikian judul email itu
terang Marcus.

(Ber/S026)