Kumpulan Berita Terbaru, yang Aneh dan Lucu
Loading...

Siapa bilang Jepang mahal banget?

Mount Fuji
Mendengar kata “jalan-jalan di Jepang” rasanya langsung terbayang 1 kata, yaitu “mahal”. Tapi apa benar Jepang semahal itu? Setelah merasakan sendiri jalan-jalan di Jepang, saya berkesimpulan bahwa Jepang tidak semahal yang saya bayangkan. Malah masih lebih murah daripada Eropa. Soal bahasa, ternyata tidak sesulit yang saya bayangkan. Malah jauh lebih sulit ketika saya traveling di China daratan. Orang-orang Jepang itu ramah dan sopan, meski tidak bisa berbahasa Inggris tapi kalau kita bertanya akan diberi tahu dengan detail bahkan kadang diantar.
Anyway, mahal memang relatif, tapi kalau tahu caranya, kita bisa kok menekan budget. Berikut tips jalan-jalan hemat di Jepang secara general (Catatan: 1 Yen = Rp 108, harga di November 2010);
Pesawat
Jepang itu luas, jadi sebaiknya tentukan dulu mau jalan-jalannya ke bagian mana. Paling strategis sih terbang ke Nagoya karena berada di tengah Jepang, di antara Tokyo dan Osaka. Bandara Centrair di Nagoya langsung terhubung dengan bandara domestik dan kereta api. Untuk pilihan pesawat dari Indonesia, bisa browsing atau tanya travel agent. Kemarin saya sih naik Garuda Indonesia karena dengan 7 jam perjalanan maunya kan nyaman. Eh ternyata saat itu harga tiketnya paling murah dan sudah termasuk makan pula. Garuda sekarang pesawatnya baru, jenis A330-200. Untuk kelas ekonomi saja jarak antara dengkul ke kursi di depannya lapang dan setiap kursi ada personal TV-nya yang bisa nonton film terbaru dan main game.
Transportasi
Paling mudah di kota besarnya ke mana-mana naek subway. Kalau rencana seharian banyak menggunakan subway, lebih baik beli tiket day pass sehingga lebih hemat dan nggak ribet beli tiket di vending machine. Kecuali di Tokyo, sebagian besar kota punya day pass. Contohnya di Nagoya per rute 200 Yen, tapi kalau day pass harganya 600 Yen unlimited. Ada juga bus yang terhubung dengan stasion subway, tapi sebagian besar destinasi favorit sudah terjangkau dengan subway. Usahakan bawa ransel (bukan koper) karena lebih memudahkan untuk naik-turun tangga di subway, terutama dari-ke bandara.
Untuk perjalanan antar kota, prinsipnya adalah the slower the cheaper, artinya semakin lama waktu perjalanan maka harganya akan semakin murah. Contohnya naik shinkansen (kereta api super cepat) untuk rute Nagoya-Tokyo selama 1,5 jam harganya 10150 yen, tapi dengan menggunakan bus malam selama 6 jam harga dapat setengahnya. Kalau jalan lama di Jepang, perlu dipertimbangkan untuk membeli Japan Rail Pass. Sistemnya kayak Eurail Pass di Eropa dimana kita membeli tiket berdasarkan jumlah hari perjalanan tapi bisa naik kereta ke mana pun unlimited. Pass ini berlaku bagi warga negara non-Jepang dan harus dibeli di luar Jepang.
Akomodasi
Penginapan di Jepang memang mahal, apalagi dibandingkan dengan negara kita. Nginep paling murah ya tetap di hostel yang jenis dorm. Harganya sekitar 2500 – 3500 Yen/orang. Perhatikan, Youth Hostel kadang ada jam malam yang kalau telat datang bisa dikunciin. Capsule hotel itu tidak lebih murah daripada hostel, makanya saya ogah nginep di kapsul yang bikin claustrophobic. Lagipula, hotel kapsul ternyata banyak yang hanya menerima tamu pria saja.
Makan
Paling murah beli makanan di mini market seperti 7-Eleven, Lawson, Circle K, dan Family Mart. Di situ ada aneka roti, mie, sosis, sushi, bento (nasi plus lauk-pauk di dalam kotak), jadi tinggal minta dipanasin di microwave aja sama kasir. Harganya sekitar 100 – 300an Yen dengan porsi banyak dan rasa enak. Kedua murah, makan rice bowl seperti di Yoshinoya mulai dari 290 Yen. Kalau di Jakarta, Yoshinoya jadi restoran keren di mal Grand Indonesia, di Jepang ia adalah warung makan kecil. Kalau mau makan di Makudonarudo (McDonald’s) malah lebih mahal, sama seperti makan ramen di warung, harganya sekitar 450 Yen. Satu lagi yang hebat, Jepang tidak mengenal uang tip.
Minum
Kalau makan di warung atau restoran, air putih atau ocha (teh hijau Jepang) gratis dan boleh nambah. Air kran di Jepang pun bisa diminum, jadi kalau mau hemat, beli aja air putih botolan lalu refill terus dari kran manapun. Pada dasarnya minuman botol atau kaleng bisa dibeli di vending machine yang tersebar tiap 10 meter kalii saking banyaknya. Harganya berkisar 100 – 150 Yen untuk soda, juice, teh, atau kopi. Karena semua dalam bahasa Jepang, perhatikan kalau tulisannya berwarna biru berarti minuman dingin dan warna merah berarti minuman panas. Kalau mau ngopi di kafe, mending lupakan saja deh. Harga kopi secangkir sekitar 500 Yen dan tidak ada kopi yang enak karena Jepang memang bukan negara penghasil kopi.
Shopping
Paling murah untuk beli apapun, termasuk suvenir, pergi aja ke toko Hyaku-en (semua serba 100 Yen) seperti Daiso. Barangnya bener-bener unik dan lucu-lucu. Kuncinya: kalau tidak ada price tag, berarti harganya 100 Yen. Bila harganya berbeda, maka barang diberi price tag. Kalau mau beli pakaian casual, pergilah ke toko Uniqlo yang lagi happening di Jepang karena harganya murah dan model keren. Kalau mau belanja barang branded internasional, bisa ke Factory Outlet, seperti di Gotemba Premium Outlets atau Mitsui Outlet Park Nagashima. Modelnya seperti di Amerika dimana ada satu area luas berisi puluhan toko per brand.
Sightseeing
Museum dan atraksi rata-rata tiket masuknya 500 Yen, kalau ngetop bisa sampai 1000 Yen. Tapi kita bisa kok cari aktivitas gratisan. Sebagian besar shrine dan beberapa temple masuknya gratis. Taman-taman di Jepang bagus banget dan gratis. Nonton orang Jepang lewat di jalan dan window shopping juga gratis kan? :)

0 Response to "Siapa bilang Jepang mahal banget?"

  • Berkomentarlah dengan sopan dan bijak sesuai dengan isi konten.
  • Komentar yang tidak diperlukan oleh pembaca lain [spam] akan segera dihapus.
  • Apabila artikel yang berjudul "Siapa bilang Jepang mahal banget?" ini bermanfaat, share ke jejaring sosial.
Konversi Kode